Kisah Satu Keluarga Masuk Islam, Berawal dari Senang Dengar Sholawat

https: img.okezone.com content 2024 11 10 621 3084242 kisah-satu-keluarga-masuk-islam-berawal-dari-senang-dengar-sholawat-aqmyNsfBwV.jpg

Kisah satu keluarga masuk Islam, berawal dari senang dengar sholawat. (Ilustrasi/Shutterstock)

JAKARTA – Seorang pemilik bengkel, Ichuk Abdul Muhammad, mengungkapkan kisahnya menjadi seorang mualaf. Ia bersama keluarganya memeluk agama Islam.

Ichuk yang merupakan pemilik bengkel ketok magic di Tangerang ini mengaku dirinya bukan orang 

JAKARTA – Seorang pemilik bengkel, Ichuk Abdul Muhammad, mengungkapkan kisahnya menjadi seorang mualaf. Ia bersama keluarganya memeluk agama Islam.

Ichuk yang merupakan pemilik bengkel ketok magic di Tangerang ini mengaku dirinya bukan orang yang baik. Ia merasa sangat berdosa hingga akhirnya meminta ampunan kepada Tuhan.

“Nah dibandingkan agama sebelumnya, kita melihat itu kalau agama Islam kayaknya sehari bisa lima kali bertemu dengan yang kuasa, patuh dengan waktu sholat, patuh dengan apa kata Alquran. Nah saya pribadi merasa bahwa kita harusnya memang seperti itu, fokus ibadah dan taat pada peraturannya,” katanya, mengutip channel Youtube ngaji cerdas, Senin (11/11/2024).

Ichuk yang sebelumnya beragama Buddha mengungkapkan pertama kali dirinya mengenal Islam lewat shalawat. Sejak saat itu ia mencoba semakin mendalami Islam.

“Waktu saya perkenalan agama Islam itu lewat shalawat, yang shalawat ‘Ya Rabbibil Mustofa’,” ucapnya.

“Saya dijelaskan juga waktu itu hadistnya, makanya di situ saya semakin mendalamkan itu,” ucapnya.

Ia mengatakan, lantunan shalawat memberi ketenangan dan kedamaian dalam hatinya.

Setelah merasa mantap, Ichuk mengajak istri dan anak-anaknya untuk turut berhijrah. Keluarga menyambut baik ajakan ini. Pasangan ini mengadakan pernikahan ulang secara Islam.

“Anak-anak alhamdulillah pada setuju gitu, kalau tentangan dari keluarga ya sebenarnya,” ungkapnya.

“Kita sudah sepakat ya, sama istri, apapun yang terjadi di antara keluarga kita, kita sudah konsekuen gitu. Saya dengan ikhlas ngejalanin ya,” tutur Ichuk.

Putri sulung mereka, Fitri, memiliki keterbatasan dalam penglihatan sejak usia empat tahun akibat sebuah kecelakaan.

“Anak pertama saya ini, engga bisa melihat dari umur 4 tahun. Waktu itu jatuh di empang,” kata Ichuk.

Di balik keterbatasannya ini, Fitri memiliki daya tangkap yang cepat dalam menghafal Alquran meski belajar di rumah tanpa guru.

“Alhamdulillah, sejak masuk Islam, saya merasa lebih bersyukur, bisa sholat dan belajar bersama papa dan mama,” kata Fitri.

Beberapa surat telah dihafalnya, seperti Al-Fil, Al-Kaustar, dan Yasin.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top